Thursday, July 03, 2014

Catatan Ramadhan 1435 H - 6 Ramadhan, Bertemu Kawan Lama, Control Engineering

Sejak memutuskan untuk melanjutkan studi selepas sarjana, sebenarnya aku sempat berakrab-akrab dengan bidang yang sebenarnya kurang kusukai, control engineering. Akan tetapi program magister yang dulu kuambil, sebagian besar kurikulumnya membahas tentang hal tersebut. Program yang dulu kuambil mempunyai singkatan nama yang charming, PINK (Program Instrumentasi dan Kontrol), juga menjadi nama salah satu dari 2 kelompok keahlian di Teknik Fisika. Lalu mengapa aku memutuskan untuk berakrab-akrab dengan bidang yang justru tidak kusukai? Begini ceritanya.

Di akhir semester 6 program sarjana Teknik Fisika, kami harus memutuskan untuk mengambil bidang keahlian apa yang nantinya akan terus diseriusi hingga mengambil Tugas Akhir di semester 8. Aku yang pada waktu itu masih bingung untuk memutuskan di antara 2 pilihan, bidang Proses Material atau Instrumentasi Medik, akhirnya memutuskan untuk mengambil yang ke dua. Laboratorium Instrumentasi Medik berada di bawah Kelompok Keahlian Instrumentasi dan Kontrol. Semakin jauh kami tenggelam di dalamnya, tergiring pula nasibku untuk mengambil program magister tadi. Sebenarnya penekanan yang kuambil lebih ke arah instrumentasi, bukan kontrol. Tetapi semasa perkuliahan di 2 semester pertama, tetap saja kami harus mengambil mata kuliah wajib yang sangat pekat berbau kontrol. 

Sejak masih di program sarjana, kalau bertemu mata kuliah kontrol, hidupku jumpalitan seperti tikus yang berusaha keluar dari lubang jarum, asal lulus. Di program magister pun tak jauh berbeda, seperti mengulang trauma masa lalu, namun tak juga jera. Melelahkan, tapi getir manisnya terasa pula. Aku masih ingat hari-hari yang kami lalui di minggu terakhir masa ujian akhir mata kuliah Kontrol Otomatik. Aku dan beberapa kawanku hanya tidur mungkin tak lebih dari 1 jam, selepas ujian kami pulang dengan wajah hampir seperti zombie. Tetapi nasib rupanya selalu menyimpan rahasia. Beberapa tahun kemudian atas rekomendasi dari Pak Yul, dosen pengampu Kontrol Otomatik dan salah seorang ahli control engineering di Teknik Fisika, akhirnya aku terdampar di sini. Ketika itu Pak Yul masih menjabat sebagai Atase Pendidikan di KBRI Berlin, beliau baru saja mengadakan kunjungan ke Ruhr Universität Bochum, universitas tempat beliau menamatkan program doktoralnya dulu. Kini aku pun seperti mengulang masa-masa  perjuangan beliau pada dekade 90-an di kota kecil ini.

Lalu hari ini, di hari ke 6 Ramadhan, aku mendapat sedikit kejutan. Sudah hampir 4 tahun aku tak berakrab-akrab dengan kontrol, aku pun sudah tak tahu lagi bagaimana kabarnya. Pagi ini, seorang mahasiswa master di Research Group kami mempresentasikan thesis-nya di depan kami. Tertegun aku membaca judulnya: "Design and Implementation of Adaptive Control for Blood Pumps". Sang mahasiswa yang sejak tadi berdiri di depan ruangan tiba-tiba berubah menjadi Pak Yul, bahasa Jermannya hampir-hampir seperti native, dari namanya kuduga dia berasal dari Iran. Serta merta ratusan istilah kontrol seperti termuntahkan dari kepalanya, mengambang di udara, lalu menari-nari dan tersenyum sinis ke arahku. Aku seperti dipertemukan dengan kawan lama, cinta yang dulu, tetapi masih sama indahnya.

Bochum, 3 Juli 2014